Sabtu, 24 September 2011

Investasi Konservasi Energi Capai US$ 4 Miliar - Sebanyak 650 Perusahaan Berminat Memulai Konservasi Energi

Bank Pembangunan Asia (ADD) memperkirakan sektor bisnis konservasi energi di Indonesia semakin cerah. Mengutip data ADB, Direktur Utama PT Energy Management Indonesia Ganet Pontjo Winoto menyebutkan bahwa bisnis konservasi energi dalam beberapa tahun mendatang bisa mencapai US$ 4 miliar atau sekitar Rp 34,5 triliun.


Namun Pontjo belum bisa memastikan kapan Investasi di sektor konservasi energi mulai dapat berkembang secara optima) Besarnya Investasi ini setidaknya dapat digambarkan dari besaran Investasi dalam sebuah pabrik yang akan mengganti boiler (mesin pemanas uap) yang membutuhkan dana hingga Rp BO miliar.

Jika pabrik tersebut adalah badan usaha milik negara yang memiliki kira-kira 10 pabrik, Pontjo memperkirakan paling sedikit nilai Investasinya mencapai Rp 800 miliar.

Saat ini PT Energy tengah menjalin kerja sama dengan Pertamina dan Angkasa Pura I dalam bidang konservasi serta manajemen energi. PT Energy membantu dua BUMN itu mengembangkan konservasi energi, manajemen energi, dan diversifikasi energi

Nantinya PT Energy akan membantu Pertamina dan Angkasa Pura 1 dalammeng-hcmat energi. Misalnya dalam hal listrik, PT Energy akan mengupayakan alternatif agar biaya dan konsumsi listrik bisa ditekan meskipun kebutuhannya meningkat Dengan cara Ini, Pontjomenargetkan kliennya alum memperoleh penghematan 25-30 persen dari total konsumsi energi.

Besarnya peluang pengembangan bisnis konservasi energi pada waktu mendatang juga dibenarkan oleh Direktur Jenderal Energi Ba-ru Terbarukan Kementerian Energi Sumber Daya Mineral Luluk Sumiarso. Peluang ini dimulai setelah diterbitkannya Peraturan Pemerintah Nomor 70 Tahun 2000 Unta ng Konservasi Energi.

Supaya lebih berkembang nantinya, Kementerian Energi bernama para pengusaha kini sudah membentuk Asosiasi Pengusaha Penunjang Konservasi Energi Indonesia. Asosiasi ini berupaya mendorong terjadinya persaingan usaha yang sehat, mengingat potensi bisnis yang besar tersebut.

Dengan prospek bisnis bidang sudah semakin pasti dan besar ini, pemerintah telah mewajibkan pengguna energi di atas 6.500 ton setara minyak (TOE) menerapkan manajemen energi. Peraturan ini berlaku untuk perusahaan swasta dan BUMN. Bahkan manajemen energi ini menjadi salah satu faktor penilai bagi kinerja BUMN.

Pangsa pasar besar juga terlihat dari peminat konservasi energi yang besarnya cukup signifikan, yakni sekitar 050 perusahaan, termasuk BUMN."Dari sisi BUMN saja sudah cukup besar pasarnya," kala Luluk.

Kini Asosiasi telah beranggotakan 20 perusahaan dan menargetkan punya anggota 1 DI) perusahaan dalam waktu dekat Selama ini, banyak perusahaan yang bergerak di konservasi belum tercatat.

namu noun

Sumber :
Koran Tempo, dalam :
http://bataviase.co.id/node/650881
25 April 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar